Kamis, 31 Maret 2011

in the end of March

Dekat.
Hampir dapat disentuh.
Hampir dapat untuk disapa.
Dan hampir dapat untuk saling tersenyum satu sama lain.

Tapi tubuh ini tidak berlaku seperti itu.
Dia tidak kaku.
Dia ingin menjelang tapi tertahan oleh sesuatu.
Hati ?
Perasaan ?
Mereka sama, ingin menjelang, tapi enggan juga.
Ternyata, logika yang lebih dominan disini.
Ia mampu mengalahkan hati.
Kali ini pikiran yang menang.

Menyesal ?
sedikit.
Karena tidak sempat menatapnya lebih dalam.
Karena tidak sempat melihat senyumnya.
Karena tidak sempat memperlihatkan betapa hati ini merindukannya.
Betapa diri ini sangat kehilangannya.

Tapi yang pasti, hari ini,
in the end of March (Tuesday). i saw you.
in this mosque.
something that i didn't expect before.
:')
i'm happy just to see you.
:p

when I asked the gods
Is this fate?
if true, please show it once again
and after that I still see you my boy.






Senin, 28 Maret 2011

miss you boy

Hai
Apa kabar boy ?
sehat ?
Memasuki minggu ke-4, kita menjauhi dunia kita yang dulu.
Aku yakin, kamu semakin mantap dalam melangkah.
Aku melihat itu.
Karna itu lah aku mencoba untuk mengikuti semua pergerakanmu.
Apa yang kamu lakukan, aku pun akan melakukannya.

Boy, aku selalu yakin kamu tidak akan pernah sepenuhnya melupakan aku.
:)
Setidaknya setiap melihat tentang Sheila On 7, mustahil kamu tidak ingat aku.
Setiap kamu buka blog mu, aku yakin sekilas aku ada dipikiranmu.
Dan mungkin ada banyak hal lain lagi.

Oia boy,
Ada banyak teman baru yang aku kenal.
Bahkan ada yang sekilas mencuri hatiku.
Ada dia, yang aku kagumi sikapnya.
Tapi entah kenapa, memang cuma kamu boy, yang sampai saat ini diam di hatiku.
Terkadang aku merasakan sakit itu lagi, hari itu dimana kamu berjanji untuk melupakanku.
Tapi saat aku merasakan sakit itu, saat itu juga aku merasa, kamu untuk ku.
:p
(mimpi kali yee)

Boy.
miss you so much.
Do you miss me ???
i'm not sure





sekuat kaki ini mencoba berlari
tetapi hati ini menuntunnya kembali
ke bait pertama
ke bait pertama

Senin, 14 Maret 2011

Teman itu ada kok :)

Aku punya 2 pertanyaan untuk mereka yang mempunyai kebiasaan "menjauh tiba-tiba" dari teman-teman dekat a.k.a ngambek.

1. Apa kamu tidak merasa tersiksa dengan ketika kesendirian itu kamu paksakan merasuki diri kamu ?
*rada ga jelas emang
:p

2. Apa kamu tidak ingat, jika bersikap tiba-tiba begitu, banyak diri yang akan merasa bersalah terhadapmu terutama mereka yang dkt denganmu ? Harusnya kamu memikirkan perasaan mereka.

Sekarang apa salah jika aku berpikir ketika ada orang seperti itu maka artinya dia sedang tidak "memanusiakan" dirinya.
Maksudnya seperti ini, bukankah manusia itu adalah makhluk sosial, dan itu mutlak. Tidak ada manusia yang mampu untuk hidup sendiri, msg-msg kita pasti punya rasa saling membutuhkan karna inilah ada yang kita sebut pertemanan, persahabatan, pernikahan juga.
Saat seseorang mendadak menjauh dari lingkungan sosialnya, saat itulah dia disebut tidak memanusiakan dirinya.

Pada dasarnya aku menerima sikap yang seperti ini, karna bukan salah mereka juga mempunyai karakter yang demikian.
Lingkungan tempat tinggal dan keluarga mungkin telah mempengaruhi.
Tapi jika ditanya, apakah ini mengganggu ?
Tentu saja aku menjawab iya.

Tanyalah pada diri kamu,
"apakah saya sudah dewasa dengan sikap seperti ini?"
Bagi aku pribadi, orang dewasa pasti memikirkan perasaan orang lain disekitarnya sebelum ia bertindak.
:)

Teman-teman yang suka ngambek ga jelas, mungkin bukan ga jelas hanya saja kamu tidak/belum ingin "berbagi", percayalah teman/sahabat itu ada untuk "berbagi" sekalipun tidak menciptakan sebuah solusi paling tidak kamu tidak akan sendiri merasakan kerumitan bagian kehidupan itu.

Tidak ada maksud sok dewasa atau menggurui dalam sepenggal coretan diatas.
I'm just seeing, thinking, and writing.
Dan tentu saja, ini hanya isi kepala si penulis.
How about you ?
^^

Sabtu, 05 Maret 2011

DIAM bukanlah tak ingin

Bukan MENAHAN tapi TERTAHAN.
Baik itu kata-kata maupun airmata.
Dada ini menjadi sesak.
Tubuh ini kaku dan gemetar sesekali.
Tidak berani menatapnya lama-lama.

Dalam pikiran ada banyak hal yang ingin dikatakan.
Dalam hati ada kehilangan yang siap meledak dalam sebuah tangisan.
Tapi kenapa aku DIAM ?

Dari luar pagar dia mulai beranjak pergi.
"Tunggu.."
"Apa kabar?"
"Apa tidak ingin masuk dulu?"
"hati-hati ya!"
Mereka pun tidak keluar sedikitpun dari bibir ini.

Takut,
mungkin aku ketakutan dilihat dengan penuh kebencian seperti itu.
Aku tidak pernah melihat itu sebelumnya.

Mungkin ini yang disebut World Silent Day.

~Begitu saja~



Jumat, 04 Maret 2011

Aku Tidak Se-Kekanak-kanakan itu :(

Apa ini ya ALLAH ?
karma kah ?
saat ini aku benar-benar down dibuat oleh dia.
Ampuni aku ya ALLAH jika karna hal sekecil ini aku menjadi lemah.
Kenapa dia begitu ?
Apakah aku ini begitu jahat dimatanya ?
Ya ALLAH, mohon ampuni aku jika memang aku telah menyakiti hatinya terlalu dalam.
Saat dia mengatakan akan datang kerumah, aku gemetar, aku tak sanggup bertemu dengannya.
Aku ga sanggup!!
:"(

Dia kenapa tidak bisa mempercayaiku lagi ?
Dia masih menganggap aku kekanak-kanakan, dia tidak tau aku mulai meninggalkan kebiasaan itu.
Rasanya terlalu kekanak-kanakan aku mengatakan kata yang sedikit tidak sopan itu hanya karna aku dicuekin, OH MY GOD, aku tidak se-kenak-kanakan itu pastinya.
Dan kenapa sebagai dua orang yang telah lama kenal dia masih berpikir begitu kepadaku ?

Bukankah aku memang tidak dianggap ada lagi olehnya ?
Aku bisa terima itu, tapi kenapa harus meninggalkan dendam seperti ini ?
Selamanya aku tidak akan pernah lega bisa melepasnya dengan cara seperti ini.

Kamis, 03 Maret 2011

Pengorbanan itu tak terbatas kah ?

Aku mendengar kalimat seperti ini "Yang penting adalah pengorbanan yang dilakukan bukan hasil"

Aku tidak tau sudah berkorbankah aku terhadap dia?
Sejauh mana?
Sebatas perasaan?
Ya.
Selama ini yang aku lakukan memang hanya mengorbankan perasaanku bahkan sampai detik ini. Mungkin.

Lalu apakah itu cukup?
Atau apa pertanyaan itu tidak pantas?
Karna sebenarnya pengorbanan itu tidak terbatas.

Tapi aku menyerah.
Sungguh aku lelah dengan semua ini.
Perasaanku berkali-kali kau injak-injak seperti sampah.
Berkali-kali pula aku meringis.
Lalu kau diam, beberapa saat kemudian datang seperti tidak pernah merasa menginjak sesuatu.

Aku tau itu adalah bentuk ekspresi kebingungan kau dalam bersikap.
Aku sepenuhnya sadar posisi mu juga sulit.
Tapi apa dengan menginjak-injak perasaan ku itu adalah satu-satunya pilihan sikap yang harus kau tunjukkan?

Lalu apa makna pengorbanan yang sesungguhnya?

Percayalah, aku pun TIDAK menginginkan semua yang terjadi ini.

*Bahkan saat ini aku telah berkali-kali mengingkari janjiku sendiri

Selasa, 01 Maret 2011

Lewat Lagu

..Selembut belaian badai saat kau palingkan arah..

Pagi itu aku melihat gejala atau semacam tanda kau ingin pergi.
Dan itu begitu sangat nyata.

.. Hei itu aku..

Benar-benar jelas disana bahwa kau merangkai setiap kalimat yang terdengar sangat menyayat hati itu untukku.

..waktu hujan turun..
saat itu mendung melanda belahan bumi tempat ku berpijak dan hujan turun disudut gelap mataku.

..kadang kata tak berarti walau hanya kan sakiti..

Tolong, jangan mengatakan itu lagi, pergilah dengan meninggalkan kenangan manis dan tanpa membawa dendam.

..aku tak pernah mengharap kau tuk kembali saat bahagia mahkotamu..

Aku melepaskanmu karna aku merasa menyiksa batinmu. Karna itu pergilah sebelum aku terlalu jauh mencintaimu.

..berjalan hidupku tanpamu..

Ini sudah hari ketiga aku lalui tanpa komunikasi sedikitpun denganmu.

..diam bukanlah tak ingin..

Bukannya hilang, tapi aku hanya mencoba meredam. Tidak mungkin hilang. Jadi berbaliklah jika kau berubah pikiran.

Inilah sekilas tentang kamus hidupku.
:)

catatan: bahkan aku msh ingat bsk adalah 2 Maret.